Minggu, 02 Oktober 2011

Cerpen Anak: Cinta Bumi (Cinmi)

Suatu hari, Cinmi sedang berjalan-jalan sambil mengunyah permen. Ia membuang bungkus2 permen itu di sepanjang jalan yang Ia lewati. Tiba2..

Tanah tempatnya berpijak bergetar, dan Cinmi hilang keseimbangan. Ia pun jatuh terduduk di rerumputan yang mengering. Lalu tiba2 ia mendengar suara tangisan. Cinmi celingukan, tidak ada siapa2. Hanya angin yang berhembus membawa debu.

"Hei, ini aku yang menangis."

Hah! Cinmi kaget! "Siapa itu?" katanya.

"Ini aku, Bumi." Dan tiba-tiba nampaklah wajah Bumi yang murung dan sedih.

"Aku selalu berada dekatmu, tapi kamu seakan tak menyadariku ada", kata Bumi.

"Aku tidak tahu kalau kamu bisa bicara, Bumi", jawab Cinmi masih penasaran.

"Tentu saja bisa. Sayang saja kamu dan orang2 sudah terlalu sibuk dengan urusan masing2. Kalian sudah tidak sayang aku lagi," keluh Bumi.

"Sayang kok! Aku kan Go Green!" sanggah Cinmi.

"Memangnya kamu tau Go Green itu apa?" tanya Bumi.

"Tau donk! Menghemat air! Contohnya aku hanya mandi 3 hari sekali untuk menghemat air," jawab Cinmi bersemangat.

"Wah, berarti kamu bau sekali yaaa?" kata Bumi sambil manyun.

"Bukan itu. Kamu bisa kok tetap mandi setiap hari," sambung Bumi lagi.

"Habis, bagaimana donk, aku dapat membantumu?" tanya Cinmi.

"Lihat deh, bungkus permen yang kau buang tadi. Kau melemparkannya seenaknya ke badanku. Kalau kau sayang aku, pasti kau akan buang bungkus itu di tempat sampah. Karena plastik itu sulit sekali aku hancurkan. Kalau aku tidak sanggup menghancurkannya, sampah2 itu bisa menjadi petaka buatmu. Mereka bisa menyumbat saluran air, dan bila hujan deras, rumahmu bisa banjir, kamu pun bisa ngacir. Hayo, siapa yang paling kesusahan? Kamu kan?" terang Bumi.

"O iya, kamu duduk di rumputku, enak tidak? Berlindung di bawah pohonku yang teduh, enak tidak?" tanya Bumi pada Cinmi.

"Enak!" jawab Cinmi riang.

"Nah, mulailah menanam pohon. Karena pohon itu banyak gunanya. Badanku juga jadi tidak gerah kalau ada pohon. Rumput2 akan menahan debu, jadi tidak gersang. Pohon akan memproduksi oksigen untukmu bernafas dan mengalahkan polusi. Suatu saat buah pohon itu bisa kau panen." Mata Bumi bersinar. Ia berharap Cinmi setuju dan mau membantunya yang sedang tidak sehat sekarang.

"Baiklah, ternyata mudah ya menolongmu Bumi. Kalau begitu, aku akan ajak teman2ku menyelamatkanmu dari kerusakan. Supaya kami, manusia, juga bisa hidup bahagia di bumi."*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Send me your words