Minggu, 02 Oktober 2011

Balada ibu yang belajar ikhlas dengan ikhlas.

Kepalaku masih berat rasanya
Seperti mataku juga
Tapi di sana terbingkai indah kehadiranMu semalam

Yaitu ketika kesulitan ini telah demikian menjadi-jadi
Lalu kepala telah tertukar dengan kaki
Desir anugerahMu hadir membisiki pelan
Tapi, aku tetap pusing
Karena kepalang sudah berkunang-kunang

Mulai saat itu, aku tak mampu mengapa
Namun hebatnya aku tak merasa lelah
Hanya saja di hatiku, lahir tanda tanya yang jumawa

"Tuhan, aku mungkin tak patut menyadari Kau baik. Kau selalu memberikan jalan dari semua aral yang melintangku. Tapi selalu saja begini. Di ujung cobaan, Engkau selalu hantar aku menuju arah keluar, tapi sayangnya jalan itu selalu penuh beling belulang. Selalu sakit untuk dipilih. Sepertinya hidup ini Engkau tulis selalu tak mudah untukku."

Hening itu datang di antara pening.
Aku tak mampu tidur, tiada pula mengeluh.
Tapi tiba-tiba saja aku sangat ketakutan. Aku raba leherku dan menggenggamnya erat agar nafas itu tetap mengalir di sana agar aku tiada mati.

Lalu aku bangkit. Berjalan sana kemari. Duduk bersila atau lari berdiri. Tak pula jiwaku tenang.
Menatap cinta-cintaku yang saat itu sudah pulas, segera kugenggam leherku agar aku tak hilang nafas.
Mereka Kau cipta untukku. Betapa Engkau melengkapiku.

Aku harap ada suara pada hening itu, untuk menghilangkan ketakutanku. Kucari tau...

Maju beberapa langkah, menuju mesin air, agar ada suara air mengalir.
Dan seluruh tubuhku selaksa berwudlu.
Dan setiap badanku suci kubasuh.

Dan indahnya mukena emas kawin pernikahanku kupandang. Dan bila kusentuh, rasanya hangat, lembut layaknya nafas yang Kau titip di nadiku.

Dan mukena itu kukena
Dan semua bait itu tercipta.
Air mata saja tak mengotori manisnya sujudku.
Sujud yang syahdu. Sujud kasih sayangMu. Sujud pasrahku. Sujud insan bertabur debu.

Aku mencintaiMu, Illahi.
Bila pagi tiba, bila hidup ini masih milikMu, bila nafas ini masih mengisi jantungku karena ridlaMu,
Jalan Beling Belulang itu akan aku jalani dan akan aku pasrahkan semua langkah itu hanya karena ridlaMu.

Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Send me your words