(Actually, ini posting harusnya di-upload kemaren. Tapi karena kecapekan, akhirnya aku tidak sanggup harus bersentuhan dengan laptop lagi semalam).
October 2, 2011
Feel so alive today.
Sebetulnya sejak semalam hatiku sudah sendu. Ada seorang teman yang mengirimkan aku sebuah tulisan via facebook. Laki-laki. Nama onlinenya adalah Amoral Terkasih, tulisan itu berjudul Meniup Gelembung Untukmu, berikut ini isinya;
Aku mengingkari lagi janjiku padamu..
Janji yang sebelumnya kita sepakati, tapi aku akan berusaha menepati sampai mungkin aku tak punya waktu lagi hanya sekedar untuk berjanji..
Menggelembungkan harapan itu ke udara
Kamu tahu gelembung yang suka ditiup oleh anak kecil menjadi bundar dan terbang lalu pecah
Yah mungkin janjiku padamu sama halnya dengan gelembung, mudah ditiup lalu pecah tak bersisa..
Sambil menuliskan penyesalan ini, selagi itu juga aku berusaha membangun gelembung- gelembung itu lagi untukmu..
Kutiup dan kuselundupkan ke dalam hatimu..
Kadang nafasku tersengal meniupnya...(*)
Aku tertegun. Aku seperti kembali ke masa lalu, kembali ke era saat akupun menulis hal seperti ini setiap hari. Romantisme setiap saat. Sendu setiap waktu. Dan justru perasaan itulah yang membuatku produktif nulis.
Membaca tulisan dari kawanku ini seperti menyentil jemariku yang sudah terlalu lama terlelap, tak bicara, tak menari, tak berpuisi. Akhirnya malam minggu ini aku duduk sendiri di depan monitor, menatap barisan kata, menuliskan barisan kata, dan hatiku merasa senang sekali.
Begadang malam minggu ini tambah sendu diiringi musik-musik yang aku suka juga. Dan kalian tau ngga, aku begadang bergelut dengan monitor itu sampe adzan subuh berkumandang. Haha..
Walhasil jadilah blog ini aku urus lagi, beberapa tulisan lama juga kumasukkan sebagai bahan bacaan. Walhasil lagi, ketika selesai mendesain blog ini, aku jatuh tepar, lelap.
Baru tidur 2 jam, sudah harus bangun lagi karena Mas Gugi (suamiku) mengajakku dan Ganesha untuk olahraga pagi. Maka bangkitlah aku, tapi alhamdulillahnya energi masih mengalir deras dan matapun tak sembab. Dilanjut lagi dengan berbelanja ke Pasar Mayestik untuk membeli keperluanku handycrafting.
Kami menghabiskan banyak uang untuk keperluan hobiku ini. Dan jujur saja, kami tak biasa sebegini banyaknya keluar uang hanya untuk urusan hobi. Di tengah belanja, aku mendatangi Mas Gugi, sedikit merasa tidak enak karena takut dicap istri boros. Tapi itu hanya ketakutanku saja ternyata. Karena Mas Gugi sangat tidak masalah dengan belanja kami. Ia malah sangat mendukungku penuh, menawarkan ini-itu, dan terus menyemangatiku.
Aku merasa sangat hidup hari ini. Khususnya tentang hubungan aku dengan suamiku. Karena biasanya kami hanya menjadi orangtua saja untuk Ganesha. Kali ini, dengan kencan belanja kami ini, aku merasa lebih dekat dengannya. Teringat perasaan 5 tahun silam, saat kami masih pacaran, saat kami saling mendukung dengan kegiatan masing-masing. Rasanya kembali lagi, saat ini.
Pulang ke rumah, kami banyak bicara tentang cinta dan cita. Tentang bagaimana perjalanan ini jatuh-bangun kami lewati bersama. Juga tentang jenuh karena rutinitas yang kadang justru menjauhkan kami walau fisik kami amat dekat.
Menjelang tidur, aku sempat menatap matanya dalam, dan kutemukan cinta merah yang dulu lagi, melekatkan kami.
Terima kasih Sayang, untuk sinar cahayamu yang semakin berpendar. I love you.
Oya, dan ini ada beberapa oleh-oleh foto-foto kami saat jalan-jalan dan belanja-belanja siang ini (halah, ini apa sih tulisan dobel-dobel gini! haha..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Send me your words